My Family

Inilah Keluarga Kecilku di Surabaya

Puisi Gus Mus

Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana

Ma Lii Habibun Siwa Muhammad

Aku Mencintai-Mu Tanpa Ku Tahu Siapa Diri-Mu

Tak Kan Terganti

Alunan Simfoni yang Sebenarnya Aku Tak Ingin Mendengarkan Lanjutannya

Tuesday 20 August 2013

Simfoni Terakhirku di Surabaya

1 comments

Alunan suara-suara kehidupan yang terus mengikutiku di usia 22 ini terasa semakin indah. Genap empat tahun telah ku jalani patahan cabang hidupku di kota orang. Genap empat tahun pula telah ku kenal orang-orang yang mengisi hari-hariku di kota tersebut. Alunan merdu suara itu telah mengantarkanku pada kenyamanan; kenyamanan yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menciptakannya kembali. 

Tahun ini adalah tahun ke-4, tanda bagiku untuk segera pulang dan mengamalkan yang telah ku dapatkan di sini, di kota pahlawan ini. Selama 4 bulan terakhir telah ku habiskan malam dan pagiku agar sesegera mungkin dapat ku kembalikan udara yang telah diberikan oleh kota kelahiranku selama 18 tahun. Satu syarat yang harus dikerjakan agar dapat segera pulang ini membuat empat bulan terakhir menjadi lebih indah. Sempat pesimis di awal pengerjaan Tugas Akhir, orang-orang di sekitarku membuatku kuat. Malam demi malam ku jalani pelan-pelan, semampuku. Dengan segala puji bagi Allah Tuhanku, tak kusangka pekerjaanku bisa selesai, walaupun dengan banyak kekurangan.

Bagikan Halaman Ini

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More