Sifat Qidam adalah tidak adanya permulaan bagi wujud Allah. Berbeda dengan wujudnya makhluk yang ada permulaannya.
Sekarang timbul pertanyaan, Qodim dan Azali itu memiliki arti satu ato berbeda??
Ada dua kemungkinan jawaban:
- Jika mempunyai arti satu, maka Qodim adalah wujud yang tidak ada permulaannya, begitu juga Azali.
- Jika artinya berbeda, maka Qodim adalah wujud yang tidak ada permulaannya. Dan Azali adalah sesuatu yang tidak ada permulaannya, baik wujud maupun tidak. Dengan demikian, Azali lebih umum dari Qodim. Contoh Azali yang bukan merupakan wujud adalah seperti Sifat Muhal Allah dan Sifat Wajib Allah yang berupa tingkah ato keadaan, contoh: Qodiron, Muridan, 'Aliman, dll.
Sifat Muhal Allah itu tidak ada tapi tidak ada permulaannya. Jadi Sifat Muhal Allah adalah Azali bukan Qodim. Sedangkan sifat wujud dan dzat Allah itu ada dan tidak ada permulaannya. Jadi sifat wujud dan dzat Allah bisa Azali dan bisa Qodim.
DALIL AQLI YANG MENUNJUKKAN SIFAT QIDAM WAJIB BAGI ALLAH
Jika Allah tidak bersifat Qodim, maka pasti Allah bersifat Hadits, karena tidak ada pertengahan antara Qodim dan Hadits. Dan jika Allah bersifat Hadits maka pastilah butuh Muhdits (yang mewujudkan), dan Muhdits itu juga butuh Muhdits lain demikian seterusnya. Dengan demikian akan timbul daur tasalsul, yang keduanya itu adalah muhal (tidak masuk akal), dengan demikian Allah muhal bersifat Huduts.
NB:
Definisi daur tasalsul:
Daur adalah ketergantungan sesuatu kepada yang lain yang juga bergantung pada sesuatu tersebut.
Tasalsul adalah Ketergantungan satu sama lain yang terus menerus tiada akhirnya.
No comments:
Post a Comment