Dari Mu'adz ibn
Jabal, ia berkata "sabda Raulullah SAW: Siapa yang akhir kalamnya
"Laa Ilaha Illa Allah" maka ia akan dimasukkan surga" (Rowahu
Abu Dawud). Betapa bahagianya orang dari golongan tersebut.
Allahumma ij'alna minhum, Amiin..
Kalimat
thoyyibah yang memiliki arti "Tiada Tuhan yang berhak disembah selain
Allah" itu memang ringan diucapkan, namun sangat berat timbangan
pahalanya. Begitu beratnya sehingga orang yang ucapan terakhirnya adalah
kalimat "Laa Ilaha Illa Allah" dijanjikan surga. Tidak main-main
memang.
Sifat daur dan tasalsul yang mustahil dimiliki Tuhan telah
menunjukkan keesaan-Nya, bahwa Tuhan tidak boleh lebih dari satu. Ya, makna
yang terkandung dari lafadz tersebut sangat jelas. Lafadz "Laa" yang
memiliki faidah nafi lil jinsi berfungsi untuk menafikan
(meniadakan) isim (kata
benda) yang jatuh setelahnya.
Lafadz
"Ilahu" adalah mashdar yang
mengandung arti maf'ulnya
yaitu "Ma'luh", berarti "yang disembah". Dibaca
"Ilaha" (Nashob) karena ia berupa isim nakiroh dan
berposisi sebagai isimnya
"Laa", sehingga berlaku amalnya Inna
wa akhowatuha yaitu tanshibul isma wa tarfa'ul khobar. Dulu guru saya mengajarkan bahwa khobar dari kalimat ini
adalah lafadz "haqqun" (berarti "yang berhak disembah")
yang dibuang.
Lafadz
"Illa" adalah huruf istitsna' (kalimat yang memiliki faidah
mengecualikan). Pengecualian di sini adalah mengeluarkan kata
yang terletak setelah "illa" dari hukum kata
yang telah dinafikan (ditiadakan) oleh lafadz "laa".
Lafadz "Allah" adalah Nama bagi Tuhan yang telah kita yakini,
yang telah turun temurun diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dari arti masing-masing kalimat maka jelas bahwa kalimat "Laa Ilaha
Illa Allah" menjelaskan ketauhidan Allah SWT. Kita mungkin sudah
meyakininya, namun yang namanya iman itu yazidu dan yanqushu (bertambah dan berkurang), maka
tidak ada salahnya apabila kita biasakan lisan dan hati kita untuk selalu
mengingat keesaan Allah dengan selalu mengucapkan kalimat thoyyibah. Karena sangat
mungkin sekali otak kita tidak selamanya mampu berdzikir, maka perlu dituntun
dan dibiasakan.
Kawan,
senandung kalimat tahlil yang terdengar pagi ini sangat indah. Kalimat
"Laa Ilaha Illa Allah" yang membentuk harmoni memperingatkanku untuk
selalu berdzikir kepada-Nya. Menjadikan cucianku yang sudah terrendam tadi sore
belum tersentuh sampai sekarang, huhuhu...
Maka agar
tidak hanya berhenti di telingaku, dengarkanlah alunan musik "Laa Ilaha
Illa Allah" ini.. :D :D
guru nahwu..:D
ReplyDeletesantri nahwu iki.. :o
Delete