Ku tuliskan sebuah kenangan yang
sangat sayang apabila dilupakan begitu saja. Bukan karena takut tersapu oleh
sang waktu, tetapi lebih kepada memenuhi keinginan untuk me’monumen’kan
kenangan indah itu. Kenangan yang terbentuk dua tahun yang lalu.
Cerita itu berawal dari sekitaran
bulan terakhir tahun 2010. Sebagai angkatan 2009, waktu itu adalah tahun kedua
kami (aku dan teman-teman seangkatanku PBSB ITS, kami menyebutnya D’09) menyandang
gelar mahasiswa. Lazimnya mahasiswa tahun kedua, saat itu semangat kami berada
pada titik ekstrim relatif untuk belajar berorganisasi. Dengan semangat yang
tinggi kami aktif menjadi fungsionaris CSS MoRA ITS, organisasi yang telah menyambut
kami di ITS.
Entah bagaimana awalnya, saat itu
kami mulai mencoba memikirkan tongkat estafet kepengurusan CSS MoRA ITS yang
selanjutnya akan jatuh pada angkatan kami. Berawal dari ngobrol-ngobrol kecil,
akhirnya kami diskusikan isu tersebut pada kumpul angkatan malam itu.
Kepengurusan CSS MoRA ITS yang
biasanya berganti pada bulan Juli –seperti pada umumnya organisasi di ITS, pada
saat itu muncul isu bahwa instruksi dari CSS MoRA nasional menganjurkan
pergantian kepengurusan CSS MoRA PTN diserentakkan pada bulan Maret. Dari situ
kami tidak tahu harus bagaimana. Setali tiga uang, sebagai calon penerus
pemegang kendali kepengurusan kami merasa masih belum kenal betul CSS MoRA
(sejarah, tujuan, bentuk organisasi, dan lain-lain). Oleh karena itu setelah
kumpul angkatan malam itu di gedung Fasor (Fasilitas Olahraga) ITS –lebih
tepatnya di teras gedungnya, kami para cowok berinisiatif (inisiatif atau
memang hasil dari kumpul angkatan ya?) untuk memperkaya informasi terkait CSS
MoRA sebelum kami mengurusnya. Langsung saja pada malam itu sebuah sms kami
kirimkan kepada tetua CSS MoRA ITS, Mas Zahid (Ketua umum CSS MoRA ITS
2008-2009) untuk menemani kami ngopi sekaligus memberikan kami informasi
terkait CSS MoRA dan CSS MoRA ITS. Beli satu gratis satu, Mas Rozak (Kepala Departemen
Hubungan Masyarakat CSS MoRA ITS 2008-2009) pun ikut menemani kami malam itu.
Bertempat di jembatan Mer (jembatan yang biasa menemani kami menghabiskan malam
liburan), sekitar 10-15 anak ditemani 2 orang, hehe, ngopi sambil pokeran
yang selanjutnya diakhiri dengan ngobrol-ngobrol santai terkait CSS MoRA
dan CSS MoRA ITS dibawah rintik gerimis sampai adzan Shubuh. Dari obrolan malam
itu banyak informasi yang ku dapat. Meskipun tidak menyaksikan secara langsung,
paling tidak kami mendengar dari orang-orang yang menyaksikan langsung bagaimana tumbuh dan berkembangnya organisasi ini.
Seiring berjalannya waktu kami pun
memperjelas kapan suksesi CSS MoRA ITS, apakah tetap Juni- Juli seperti
biasanya atau Maret mengikuti instruksi CSS MoRA nasional. Hal itu kami lakukan
karena berkaitan juga dengan persiapan dan kesiapan kami sebagai penerus. Hari
itu aku mendapat sms dari Komting 2009 (Adam) yang intinya nanti malam diajak
diskusi dengan Mas Darmawan (Ketua umum CSS MoRA ITS 2009-2010) dan teman-teman
di Sekretariat CSS MoRA ITS. Lupa-lupa ingat, kalau tidak salah malam itu ada
aku, Adam, dan Musta’in yang ikut diskusi terkait suksesi ini. Beberapa hari
terlewati akhirnya mendapat kejelasan bahwa suksesi CSS MoRA ITS akan
dilaksanakan pada bulan Maret.
Sambil menjalankan segala persiapan
OSSPEN 11, kami juga menyiapkan segala keperluan untuk membawa kepengurusan
selanjutnya. Persiapan yang pertama dilakukan adalah menyiapkan siapa saja yang
diusulkan angkatan sebagai calon Ketua umum CSS MoRA ITS berikutnya. Dengan
berbagai prosedur yang lumayan rumit ketika itu, yakni setiap orang dari 69
orang merekomendasikan 2 nama yang dicalonkan sebagai Ketua umum, 2 nama
tersebut dismskan kepada 2 orang server (dengan pertimbangan agar tidak ada
kesalahan merekap nama, hoho). Setelah semua nama terkumpul maka orang-orang
yang direkomendasikan tersebut ditanyai kesediaannya pada kumpul angkatan
berikutnya. Rumit sekali memang.. haha..
Singkat cerita ketika itu ada
banyak rekomendasi. Namun dari semua nama, hanya ada beberapa nama yang
mengiyakan, lebih banyak yang tidak bersedia daripada yang bersedia. Aku
sebagai salah satu dari puluhan nama nampak paling ragu malam itu. Dalam
keraguan, awalnya aku tidak bersedia karena memang belum memiliki pengalaman
menjadi seorang pemimpin. Namun melihat dan merasakan solidnya D’09 tiba-tiba
muncul sedikit harapan bahwa aku bisa, tentunya bersama mereka. Akhirnya aku
minta waktu tambahan untuk memikirkannya, hehe. Waktu yang tidak lama, 3 hari
sampai kumpul angkatan berikutnya aku sudah harus menjawab. Dalam 3 hari itu
aku mencoba meminta pendapat kepada orang tuaku, hasilnya diijinkan asal tidak
mengganggu kuliah. Karena pada waktu itu aku harus mengurusi OMITS di regional
Pati, maka pada kumpul angkatan berikutnya aku tidak bisa hadir. Sehingga
dengan berbekal sedikit tekad, sore itu aku menghubungi server dan menyatakan
bersedia menjadi bakal calon Ketua umum CSS MoRA ITS. Pada kumpul angkatan
berikutnya itulah ditetapkan nama-nama yang akan mencalonkan diri sebagai bakal
calon Ketua umum CSS Mora ITS ke KPU.
Waktu berjalan sangat cepat, sehingga
tiba saat KPU menetapkan calon Ketua umum CSS MoRA ITS 2011-2012. Persiapan
selanjutnya adalah membentuk tim sukses, hoho. Dari 69 orang keseluruhan jumlah
D’09 yang di Surabaya waktu itu kami bagi menjadi kelompok sebanyak jumlah
calon Ketua umum dan dikoordinir dengan baik oleh Amel. Bukan untuk memperkeruh
iklim kompetisi pemilihan Ketua umum, tapi untuk membuat “beda” pemilihan Ketua
umum kali ini. Dengan berlandaskan kekeluargaan, masing-masing tim sukses
dengan kreatifitasnya yang unik-unik meramaikan pemilihan tersebut. Ada yang
membuat video, bendera-bendera, brosur-brosur, jargon, membuat artikel, sms-sms
persuasif, dan masih banyak ide-ide kreatif. Pokoknya gila, hehe. Walaupun
sempat menimbulkan konflik karena mungkin ini merupakan hal baru sehinggu
sedikit janggal, namun alhamdulillah dapat terkendali dan sangat meriah, hehe..
Tiba saat pemilihan Ketua umum CSS
MoRA ITS 2011-2012, ketika itu bertempat di gedung teater C. Dengan tidak
disangka, tongkat estafet kepengurusan CSS MoRA ITS diberikan kepadaku. Dengan
sedikit haru aku pandangi semua wajah yang hadir malam itu, dalam hatiku
berkata “mereka telah mempercayaiku maka aku harus melakukan yang terbaik untuk
mereka”.
Sehari setelah itu aku pun
menentukan siapa saja yang akan menemaniku di Pengurus Harian. Dengan berbagai
pertimbangan, maka ku hubungi nama-nama yang telah ditetapkan di angkatan
sebagai orang-orang yang mewakili angkatan untuk calon Ketua umum; Komting
Adam, Aldy Reza, Juhdi, Khoiron, Musta’in. Mereka lah yang ku pilih untuk
menemaniku di Pengurus Harian. Diskusi di Sekret malam itu membuahkan hasil, namun
nantinya masih tetap akan dibahas
kembali di angkatan. Hasilnya sebagai berikut: Struktur organisasi terdiri dari
Ketua umum, Wakil Ketua, Sekretasis umum, Bendahara umum. Departemen dibagi
menjadi 5: Humas, Kesma, Syi’ar, Dagri,
dan KWU. OSSPEN dan ABSEN langsung dibawah Ketua umum. FDJ dan Media Sosial
langsung dibawah Wakil Ketua. Adam sebagai Wakil Ketua, Aldy Reza sebagai
Kadept Humas, Juhdi sebagai Kadept Kesma, Khoiron sebagai Kadept Syi’ar, Musta’in sebagai Kadept Dagri, dan Nasrul
sebagai Kadept KWU. Hasil itu masih belum final karena setelah itu akan
dibahas di angkatan. Kemudian diskusi dilanjutkan di warung kopi “Nastain”. Di
situ kami ngobrol-ngobrol kira-kira siapa yang mengisi posisi Sekretaris
umum dan Bendahara umum. Dengan berbagai pertimbangan, maka dipilih Ifa sebagai
Sekretaris umum dan Nafa sebagai Bendahara Umum. Dari situ aku menghubungi Ifa
dan Nafa, namun keduanya sedikit melawan dengan memberikan banyak pertanyaan
tentang dipilihnya keduanya, hoho. Sedikit terlalu cepat keputusanku untuk
mengajak diskusi, ternyata ada beberapa rekomendasi nama-nama untuk mengisi
posisi tersebut dari pendahulu-pendahulu kami di CSS MoRA ITS yang baru kami
tahu setelah menghubungi Ifa dan Nafa. Dari situ kami mencoba pertimbangkan
lagi, termasuk salah satunya meminta pertimbangan Mama Tita (Bu Komting).
Hari-hari setelah itu aku pun masih
terus melakukan persiapan bersama D’09, diantaranya menganalisis SWOT, membentuk
tim formatur, membentuk organigram, menentukan ketua ABSEN dan OSSPEN serta
pimpinan redaksi Istiqomah. Malam-malam setelah itu memang lebih banyak
digunakan untuk kumpul angkatan mempersiapkan semua itu. Sampai-sampai aku
sempat di’tegur’ panjang lebar oleh ketua OSSPEN ketika itu, Mas Tafrikan,
karena dinilai mengganggu persiapan OSSPEN. Hehee..
Analisis SWOT yang dilakukan
bersama-sama bertempat lagi-lagi di Fasor. Dari hasil analisis SWOT ini
kemudian nantinya akan dijadikan patokan sebagai terbentuknya organigram.
Selanjutnya hasil analisis SWOT dibawa pada forum tim formatur. Tim formatur yang dibentuk ini terdiri dari
perwakilan angkatan 2007, 2008, dan 2009. Dari 2009 ketika itu diwakili oleh
Ufie dan Nafa, sesuai kesepakatan angkatan. Tim formatur ini bertugas untuk
membuat visi-misi kepengurusan. Dari visi-misi yang telah aku rumuskan akan
dibuat visi-misi yang terbaik untuk kepengurusan 2011-2012. Tim formatur
berkumpul satu malam dan telah menghasilkan visi-misi yang nantinya akan
diemban selama satu tahun kepengurusan.
Hasil analisis SWOT dan forum tim
formatur selanjutnya dipakai sebagai patokan membentuk organigram pada kumpul
angkatan berikutnya. Dari kumpul angkatan tersebut dihasilkan suatu organigram
yang memperbaiki organigram “sementara” tadi. KWU dinyatakan belum terlalu
urgent menurut analisis SWOT dan visi-misi. Namun dengan berbagai pertimbangan
maka KWU tetap ada di kepengurusan 2011-2012 namun menjadi divisi bukan
departemen. Sehingga dibutuhkan seorang bendahara yang membawahi divisi KWU.
Maka terbentuklah suatu organigram CSS MoRA ITS 2011-2012.
Setelah terbentuk organigram, maka
nama-nama yang akan mengisi posisi pada organigram tersebut disiapkan. Dari
hasil pertimbangan tadi, maka keputusan akhir adalah Ifa sebagai Sekretaris
umum, Nafa sebagai Bendahara umum, dan Amel sebagai Bendahara I yang membawahi
divisi KWU, Sulis sebagai ketua OSSPEN, Mahasin sebagai ketua ABSEN, dan Abid
sebagai pimred Istiqomah.
Persiapan yang benar2 amazing.
Terimakasih D’09.. :)
Ulir sebgai ketua intik-intik
ReplyDeletehei aku kangen galau bareng :D
ReplyDelete