Saturday, 29 October 2011

Keluarga itu bernama D'09


ITS Surabaya, “kampus perjuangan” orang menyebutnya. Jauh  dari mimpiku waktu kecil memang. Tidak pernah terlintas sedikitpun kalau aku akan kuliah, bahkan di PT swasta. Sungguh jelas sekali mimpiku waktu itu, sehingga aku harus meneruskan jalanku melewati jalan lain, bukan jalan ini. Tujuanku waktu itupun jelas, aku tahu dimana aku akan sampai ketika aku melewati jalan itu.

Sekarang jalanku bukan jalan yang aku impikan dulu, akupun tidak tahu akan sampai dimana ketika aku melewati jalan ini.
Cukup lah kiranya aku mengenang masa-masa itu. Sudah cukup jelas aku memahami konsep Qudrat dan Irodat-Nya.
Sekarang Allah menempatkanku di jalan yang aku sendiri belum pernah sedikitpun membayangkannya. Jalan yang mungkin terjal, tidak lebih mulus dari jalan yang aku impikan. Aku yakin Allah tahu mimpiku dulu, akupun yakin Allah tahu rencana-rencanaku dulu, tapi aku lebih yakin bahwa rencana Allah untukku akan jauh lebih indah dan lebih baik dari rencana-rencanaku dan mimpi-mimpiku kala itu. Yang aku tahu, Allah telah menyiapkan jalan panjang di depanku untuk melanjutkan jalanku ini, jalan yang nantinya akan menyampaikanku ke suatu tempat dimana Allah telah menyiapkannya untukku, tempat yang indah karena bersamaan dengan ridlo-Nya.
Inilah jalan yan telah dipilihkan Allah untukku.
Aku sempat meneteskan air mata saat memulai jalan ini, jalan takdir yang indah. Surabaya, kota pahlawan ini menjadi awal dimulainya perjalanan ini. Aku harus mengais ilmu di kota pahlawan, kotanya Bung Tomo. Ternyata jalan ini tidak seterjal yang aku kira, mungkin karena bersamaan dengan yang disebut ridlo-Nya. Aku tahu jalan inilah yang diridloi-Nya, bukan jalan yang aku bayangkan waktu itu.
Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau Perguruan Tinggi yang biasa disebut ITS itu ternyata menjadi tempatku untuk melanjutkan jalan ini. Di sini aku belajar bagaimana menghitung rasa syukur menggunakan differensial dan integral, rasa syukur atas nimat-Nya yang begitu besar --bahkan dosenku pun tidak bisa mendefinisikan bilangan apa yang pantas diucapkan untuk menggambarkannya, rasa syukur yang seharusnya aku panjatkan kepada-Nya, bukan menyesali keputusan-Nya. Ya, matematika memang pelajaran yang paling aku sukai sejak SD, Allah tahu itu. Dengan kasih sayang-Nya, Ia ingin melihatku bahagia dengan mata pelajaran yang memang aku sukai sejak kecil itu. Alhamdulillah, pujianku bagi Allah yang telah membuatku menjadikan matematika sebagai pilihan pertamaku untuk masuk ITS. Alhamdulillah..
Aku dipertemukan dengan mereka.

Jum'at, 19 Juni 2009 adalah awal dimulainya perjalanan panjang ini. Dengan berbekal keterpaksaan waktu itu, aku mulai mencoba memberanikan diri menghadapi realita yang amat jauh dari anganku. Setapak demi setapak jalan ini kulewati. Seperti biasa, aku membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan suasana baru. "Saat Allah sudah menetapkan bahwa aku akan melewati titik ini, maka Allah akan memberikan jalan di depanku untuk kulewati. Seindah-indahnya rencanaku, aku tahu rencana Allah jauh lebih indah. Maka seburuk apapun keadaanku berdiri di titik ini, jalan yang disediakan Allah di depanku pasti akan membawaku ke arah titik yang telah ditentukan Allah", itulah yang membuatku kuat selama ini. Dan benar, Allah telah menyiapkan mereka untuk menemaniku melewati jalan ini. Mereka, teman-teman angkatanku PBSB yang selalu menemaniku di kota penuh kenangan ini. Kami bertujuh puluh awalnya bersama-sama menjalani masa matrikulasi selama 1.5 bulan. Belajar bareng, bercanda bareng, aktifitas-aktifitas keseharian kami jalani bareng-bareng di kampus perjuangan ini. Keluarga kecil yang biasa kami menyebutnya D'09 ini telah membuatku lupa bahwa jalan ini bukan jalan pilihanku. Terima kasih keluarga kecilku.. :)

Masa-masa matrikulasi kami lalui dengan penuh kebersamaan. Satu setengah bulan lewat, dan kami harus menjalani kehidupan kuliah di jurusan masing-masing. Namun di luar kehidupan kampus kami masih tetap selalu bersama, karena memang kamar-kamar kami berdekatan. Satu tahun kami lewati dengan penuh kenangan, mulai dari hal-hal yang sepele sampai hal yang tidak sepele seperti tidak sengaja merusakkan fasilitas asrama bareng-bareng. Hehe.. Cerita pahit dan manis selama satu tahun mungkin tidak akan cukup hanya sekedar dituliskan. Aku bahagia berada diantara kalian teman-teman, aku berhutang budi banyak kepada kalian karena telah menemaniku melewati jalan hidupku ini.

Kami bertujuh puluh berasal dari daerah-daerah yang berbeda. Mulai dari ujung barat Sumatra; NAD, sampai ujung timur Jawa; Banyuwangi. Perbedaan tesrsebut membuat kami kaya, hehe.. Saling bertukar bahasa, bertukar jajan, bertukar oleh-oleh, dan ada juga yang saling bertukar hati, hehe.. Guyonan-guyonan yang selalu mengisi hari-hari kami kala bertemu membuat keakraban ini terkadang terpancing seperti masa-masa matrikulasi. Tahun pertama yang indah.. :)

Sekarang, tidak terasa 2 tahun telah kami lewati. Tahun pertama yang penuh dengan kebersamaan tiba-tiba berubah pada tahun kedua. Wajar memang, kesibukan masing-masing yang kian bertambah membuat kebersamaan ini sedikit memudar. Tapi apapun yang terjadi aku akan selalu mengenang kalian keluarga kecilku. Mudah-mudahan kalian juga seperti itu, tidak melupakan tali-tali silaturrahim yang telah terjalin rapi di awal pertemuan kita, sampai nanti. Love you all..
D'09 berpose setelah Pelatihan Kepemimpinan Santri


 Ingi tahu keluarga kecilku?, buka link di bawah ini.. :)
 di sini mungkin lebih lengkap..

9 comments:

  1. i like it...
    mas bro...u 'r so sweet :p

    lanjutkan gan hehehe....nice to meet u all my family :)

    ReplyDelete
  2. loph yu oll D'09.. :*

    btw, blogQ koq dilink barang iki d'???

    ReplyDelete
  3. Rencana Allah jauh lebih indah dari apa yang kita rencanakan.. :)
    *berusaha menghibur diri sendiri dengan kalimat itu,, hoho

    apa yang smpynn rasakan hampir sama dengan apa yang saya rasakan d',,,
    Well,, dijalani aja dengan penuh rasa syukur... :D

    Cemunggudh eaaa.... :))

    ReplyDelete
  4. hmmmm,semoga jalinanan ini tak kan pernah putus sampai kapanPun, sampe akhir hayat, sampe detik terakhir hidup, sampe hembusan nafas terakhir...!

    ReplyDelete

Bagikan Halaman Ini

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More