KH. Musthofa Bisri atau biasa
disapa Gus Mus merupakan salah satu dari sekian banyak Ulama’ yang kita miliki. Gus adalah sapaan
ala masyarakat pesantren kepada seorang putra Kyai. Ya, Gus Mus adalah putra
dari KH. Bisri Musthofa (Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin Rembang).
Gus Mus, Kyai lulusan Universitas
Al Azhar Cairo ini sekarang sedang disibukkan dengan menjadi pengasuh di Pondok
Pesantren Raudlatuth Thalibin Rembang. Selain
dikenal sebagai seorang Kyai, Gus Mus juga dikenal sebagai seorang Budayawan,
Penulis produktif, dan Seniman. “Cintamu”, “Ada Apa Dengan Kalian”, “Sajak Atas
Nama”, dan “Gelap Berlapis-lapis”, adalah sekian dari banyak puisi karya
beliau. Diantara puisi-puisi karya Gus Mus, “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus
Bagaimana” adalah salah satu yang aku sukai. Rangkaian kata Bahasa Indonesia
dengan menggunakan tata Bahasa Arab ala Gus Mus yang satu ini memiliki seni
yang tinggi. Kritik pedas yang disampaikannya terdengar sangat indah karena
dibalut dengan seni. Apalagi alunan musik yang syahdu dan logat khas bacaan Gus
Mus yang semakin membuat keindahan puisi ini begitu lengkap. Selamat menikmati
sajian kali ini......
“Kau Ini Bagaimana Atau Aku
Harus Bagaimana”
Kau ini bagaimana
Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir
Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir