Bulan Romadlon adalah satu
bulan yang sangat dinanti-nanti oleh semua muslim tiap tahun. Sangat banyak
keutamaan di bulan ini dibanding dengan bulan lainnya. Namun di sini yang akan
saya bahas bukan mengenai bulan Romadlonnya, tapi mengenai lafadz niat
puasanya. Bukan mempermasalahkan “niat yang dilafadzkan”, tapi lebih pada
koreksi nahwu pada pelafadzan niatnya. Mungkin mengenai “niat yang dilafadzkan”
bisa dibaca di artikel saya yang lain. Khusus untuk artikel ini mari kita
diskusikan tentang lafadz niat puasa terlepas dari itu bid’ah
atau tidak. Tentu yang akan saya bahas adalah lafadz niat yang populer
dan berkembang di masyarakat awam.
Sesungguhnya lafadz niat itu
tidak ada patokannya karena niat bukan pada mulut tapi pada hati. Oleh karena
itu pada artikel ini saya batasi niat yang akan dibahas, yaitu niat puasa yang
biasa diucapkan secara berjama’ah setelah jama’ah sholat tarawih pada
masyarakat awam. Sering saya (mungkin kita) jumpai lafadz niat puasa yang populer
adalah sebagaimana yang tertulis di bawah ini:
نويتُ
صوم غدٍ عن اداءِ فرضِ شهرِ رمضانَ هذهِ السنة فرضا لله تعالى