Tepat setahun yang lalu ibumu kesakitan di ranjang rumah sakit Kartika. Tapi tak usah khawatir, ibumu pernah merasakan sakit yang sama, sebelumnya, bahkan sebanyak 2 kali. Dua kali kehamilan ibumu pernah keguguran, sebelum akhirnya Tuhan mengijinkannya melahirkanmu.
Bedanya, kali ini aku bisa menemaninya merasakan sakitnya. Sebelumnya, 2 kali ibumu merasakan sakitnya keguguran di ranjang rumah sakit, sendirian. Sementara aku, bapakmu, harus mengurus administrasi rumah sakit.
Malam itu, malam tahun baru penanggalan masehi tahun 2020, ucapan sholawat tak henti keluar dari bibirku saat menemani ibumu. Itulah yang biasa bapak lakukan dalam kondisi terpepet dan tak tau lagi harus bagaimana. Sementara di sisi lain, 3 orang bidan sedang berjuang melahirkanmu ke dunia yang penuh tipu daya ini.
Dan akhirnya, tepat tengah malam, tangismu pecah beriringan dengan suara-suara letusan kembang api alun-alun kota ini. Alhamdulillah alhamdulillah, ucapku lirih saat itu, bersyukur kepada Tuhan yang telah melancarkan kelahiranmu.